Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal di Kabupaten Bandung
Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari transformasi pendidikan nasional yang menekankan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada anak. Di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), implementasi kurikulum ini menghadapi berbagai tantangan, terutama pada satuan pendidikan nonformal...
Saved in:
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
stkip muhammadiyah kuningan
2025-06-01
|
Series: | Jurnal Pelita PAUD |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/pelitapaud/article/view/4861 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari transformasi pendidikan nasional yang menekankan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, dan berpusat pada anak. Di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), implementasi kurikulum ini menghadapi berbagai tantangan, terutama pada satuan pendidikan nonformal yang masih mengalami keterbatasan dalam pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dasarnya. Kondisi ini menjadi alasan penting untuk mengevaluasi sejauh mana Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket tertutup dan terbuka yang disebarkan secara daring menggunakan Google Form. Sebanyak 152 satuan PAUD nonformal dari 31 kecamatan menjadi responden penelitian. Data yang diperoleh dianalisis untuk menilai tingkat keterlaksanaan implementasi kurikulum berdasarkan indikator perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa aspek perencanaan berada dalam kategori baik (rata-rata skor 71,39), pelaksanaan dalam kategori cukup (66,15), dan evaluasi juga cukup baik (67,74). Meski begitu, ditemukan bahwa banyak guru masih mengandalkan perangkat ajar lama dan mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek dan penilaian autentik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD nonformal Kabupaten Bandung belum sepenuhnya optimal. Tantangan utama meliputi keterbatasan pemahaman terhadap filosofi kurikulum, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya dukungan orang tua dan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, pendampingan dari dinas pendidikan, serta peningkatan literasi kurikulum agar Kurikulum Merdeka dapat dijalankan secara maksimal di tingkat satuan pendidikan anak usia dini. |
---|---|
ISSN: | 2548-6284 2615-0360 |