HUBUNGAN ANTARA LAMA HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (STUDI DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG)

Latar belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) sebagai akibat kerusakan struktural dan fungsional ginjal memiliki progresifitas tinggi berlanjut sebagai end stage renal disease (ESRD) dan memerlukan suatu terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis. Terapi hemodialisis jangka  panjang akan mempengaru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aidillah Mayuda, Shofa Chasani, Fanti Saktini
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro 2017-06-01
Series:Jurnal Kedokteran Diponegoro
Subjects:
Online Access:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18531
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) sebagai akibat kerusakan struktural dan fungsional ginjal memiliki progresifitas tinggi berlanjut sebagai end stage renal disease (ESRD) dan memerlukan suatu terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis. Terapi hemodialisis jangka  panjang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien. Tujuan: Menganalisis hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup penderita penyakit ginjal kronik di RSUP dr Kariadi Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini merupakan pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr.Kariadi Semarang periode Maret-Juni 2016. Diperoleh 44 subjek dengan metode consecutive sampling. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu hasil pengisian kuesioner KDQOL SF™1.3 dan data sekunder berupa rekam medis. Hasil: Kualitas hidup pasien dengan kategori baik, cukup dan kurang berturut-turut sebagai berikut: 7 (11,4%), 16(36,4%), 5(15,9%) pada hemodialisis < 5 tahun dan 5(11,4%), 6(13,6%), 5(11,4%) pada hemodialisis ≥5 tahun. Dengan analisis fisher’s diperoleh nilai p=0,732. Pada uji somers’d diperoleh nilai p=0,781 antara lama hemodialisis dengan kualitas hidup.Variabel perancu seperti usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status pernikahan, penyakit mendasari, menunjukkan hubungan tidak bermakna dengan kualitas hidup. Sedangkan jenis kelamin dan IMT berpengaruh terhadap kualitas hidup. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan maupun hubungan yang signifikan secara statistik antara lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr.Kariadi Semarang.
ISSN:2540-8844