PROFIL IMUNITAS TERHADAP VIRUS HEPATITIS B PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEMARANG

Latar Belakang : Indonesia termasuk ke dalam negara dengan prevalensi Hepatitis B tinggi, sehingga tenaga kesehatan di Indonesia juga memiliki risiko tinggi terinfeksi virus Hepatitis B yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh. Akan tetapi, belum ada regulasi yang mewajibkan tenaga kesehatan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dea Bastiangga, Rebriarina Hapsari
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro 2019-10-01
Series:Jurnal Kedokteran Diponegoro
Subjects:
Online Access:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25778
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Indonesia termasuk ke dalam negara dengan prevalensi Hepatitis B tinggi, sehingga tenaga kesehatan di Indonesia juga memiliki risiko tinggi terinfeksi virus Hepatitis B yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh. Akan tetapi, belum ada regulasi yang mewajibkan tenaga kesehatan di Indonesia untuk menjalani vaksinasi Hepatitis B sebelum memulai bekerja di tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil imunitas terhadap virus Hepatitis B yang meliputi riwayat vaksinasi dan status imunologi Hepatitis B pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar anti-HBs pada tenaga kesehatan yang telah vaksin Hepatitis B. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel adalah 80 tenaga kesehatan di RSND Semarang yang bersedia ikut dalam penelitian. Data pribadi dan riwayat vaksinasi dikumpulkan melalui kuesioner. Data status imunologi Hepatitis B meliputi titer HBsAg kualitatif yang diperiksa dengan rapidtest imunokromatografi dan titer anti-HBs kuantitatif yang diperiksa dengan ELISA. Hasil : Sebanyak 50 % tenaga kesehatan lengkap menjalani vaksinasi Hepatitis B, 32.5 % tidak lengkap vaksin dan 17.5 % tidak pernah vaksin Hepatitis B. Semua tenaga kesehatan memiliki titer HBsAg negatif. Sebanyak 51.2 % tenaga kesehatan memiliki titer anti-HBs >100mIU/mL, 18.8 % tenaga kesehatan memiliki titer anti-HBs 10-99mIU/m dan 30 % tenaga kesehatan memiliki titer anti-HBs < 10mIU/mL. Faktor usia, kelengkapan vaksinasi dan lama terakhir vaksin berpengaruh signifikan terhadap kadar anti-HBs pada tenaga kesehatan yang telah vaksin (p<0.05). Kesimpulan : Profil imunitas terhadap virus Hepatitis B pada tenaga kesehatan di RSND Semarang masih rendah yang ditandai dengan tingkat kelengkapan vaksinasi Hepatitis B dan proporsi tenaga kesehatan yang memiliki titer anti-HBs protektif yang masih rendah. Kata Kunci : Tenaga Kesehatan, vaksin Hepatitis B, anti-HBs
ISSN:2540-8844