KAJIAN HADIS AHL AL-SUNNAH DI PESANTREN: Studi Kitab Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah Karya Kyai Ali Ma’sum Krapyak

Kajian hadis tidak bisa dilepaskan dari amaliah kehidupan masyarakat sehari-hari. Tradisi keagamaan semuanya dibangun melalui fondasi sumber kedua dalam agama Islam yaitu hadis. Saat ini kajian-kajian hadis di pesantren nyaris mendapatkan perhatian yang kurang menarik untuk dibahas, bahkan kajian ha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Jamalul Muttaqin, Moch. Dimas Maulana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus 2020-10-01
Series:Riwayah: Jurnal Studi Hadis
Subjects:
Online Access:https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/7541
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kajian hadis tidak bisa dilepaskan dari amaliah kehidupan masyarakat sehari-hari. Tradisi keagamaan semuanya dibangun melalui fondasi sumber kedua dalam agama Islam yaitu hadis. Saat ini kajian-kajian hadis di pesantren nyaris mendapatkan perhatian yang kurang menarik untuk dibahas, bahkan kajian hadis di pesantren menempati posisi yang kesekian dibandingkan dengan kajian-kajian keilmuan lainnya, seperti fiqih, akhlaq, atau tafsir. Oleh karena itu, pelbagai karya ulama kontemporer Indonesia dalam bidang hadis yang lahir dari buah rahim pesantren sangat minim sekali. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, artikel ini secara khusus akan membahas tentang kitab Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, karya ulama besar Kyai Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta. Kitab ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nahdliyyin dengan argumen-argumen yang menjadi landasan praktek keagamaan. Karya yang lahir dari pesantren ini sebagai bentuk komitmen untuk melawan wacana bid’ah dan pemahaman Islam yang sangat inklusif dan kaku menyikapi tradisi yang berkembang di masyarakat. Artikel ini juga mengkaji perdebatan hadis-hadis ahl al-sunnah wa al-jama’ah dalam kitab ini, terutama yang menjadi hujjah-hujjah kelompok ini yang kerap digunakan sebagai legitimasi atas amaliah kelompok sunni seperti ziarah kubur, tahlilan, dan penentuan awal bulan puasa antara ru’yah dan hisab. Penelitian ini menghasilkan penolakan dan pengokohan terhadap tuduhan bid’ah yang dinarasikan terhadap kelompok ahl al-sunnah wa al-jama’ah.   [The Discourse of Ahl al-Sunnah’s Hadith in Pesantren: The Study of the Book Hujja Ahl al-Sunna wa al-Jama'a by Kyai Ali Ma'sum Krapyak. The discourse of hadith cannot be separated from the practice of everyday people's lives. All religious traditions are built on the foundation of the second source in Islam, hadith. At present, the studies of hadith in Islamic boarding schools almost get less interesting attention to discuss, even the study of hadith in pesantren occupies the umpteenth position compared to other scientific studies, such as Islamic law, ethics, or tafseer. Therefore, the various works of contemporary Indonesian scholars in the field of hadith that were born from the womb of pesantren are very minimal. This article will specifically discuss the book Hujja Ahl al-Sunna wa al-Jama'a, the work of the great scholar Kyai Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta. This book existed to meet the needs of the Nahdliyyin community with arguments that form the basis of religious practice. One of them examines the debate about the traditions of ahl al-sunna wa al-jama'a, especially those that become the arguments of the ahl al-sunna wa al-jama'a group, which often lead to discourses on the practice of sunni groups such as the grave pilgrimage, tahlilan, and the determination of the beginning of the fasting month between ru’ya and hisab. The work that was born from pesantren is a form of commitment to fighting bid'a discourses and a very inclusive and rigid understanding of Islam in addressing the traditions that develop in society. This research resulted in rejection and confirmation of the allegations of heresy narrated against the ahl al-sunna wa al-jama'a group.]
ISSN:2460-755X
2502-8839