Pemilih Pemula dan Media Sosial: Menelusuri Faktor-Faktor Pembentuk Preferensi Politik

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang membentuk preferensi politik pemilih pemula di Indonesia, dengan menekankan peran krusial media sosial pada era digital. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui kuesioner daring yang disebarkan kepada 206 responden Generasi Z di Ko...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sesdia angela, Fadhiilatun Nisaa
Format: Article
Language:English
Published: Governmental Science Laboratory, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Riau 2025-06-01
Series:Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Subjects:
Online Access:https://nakhoda.ejournal.unri.ac.id/index.php/njip/article/view/791
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang membentuk preferensi politik pemilih pemula di Indonesia, dengan menekankan peran krusial media sosial pada era digital. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui kuesioner daring yang disebarkan kepada 206 responden Generasi Z di Kota Pekanbaru, yang aktif menggunakan platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter selama masa kampanye Pilpres 2024. Analisis menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya saluran informasi, melainkan ruang dinamis pembentukan opini, di mana 80% responden mengandalkannya sebagai sumber utama informasi politik. Faktor kunci yang memengaruhi preferensi meliputi visi dan misi kandidat (85%), rekam jejak (70%), serta kualitas kepemimpinan (65%), sementara kreativitas konten kampanye dan kecepatan merespons isu juga berpengaruh signifikan. Penelitian ini menggunakan empat kerangka teori utama: Theory of Reasoned Action, yang menjelaskan bagaimana sikap dan norma sosial membentuk niat memilih; Uses and Gratifications Theory, yang menyoroti peran aktif pemilih muda dalam mencari konten politik untuk identitas dan interaksi sosial; Elaboration Likelihood Model, yang menggambarkan dominasi jalur pemrosesan periferal dibandingkan analisis mendalam; serta Spiral of Silence, yang mengungkap kecenderungan menyembunyikan opini di ruang digital. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan ilmu pemerintahan dan politik dengan memberikan pemahaman empiris tentang transformasi perilaku elektoral di era digital, serta menegaskan pentingnya strategi komunikasi adaptif dan literasi media untuk memperkuat partisipasi politik yang lebih cerdas di kalangan pemilih muda.
ISSN:1829-5827
2656-5277