Pengaruh Pemberian Kompleks Kalsium dan Ampas Jamu Dalam Pakan Terhadap Jumlah Leukosit dan Diferensial Leukosit Pada Itik Petelur Mojosari (Anas javanica) Umur 32 Minggu

Penggunaan Natural Growth Promotor (NGP) dalam fitobiotik sebagai pengganti Antibiotics Growth Promoters (AGP) sedang gencar digunakan dengan memanfaatkan tanaman obat herbal Indonesia berupa ampas jamu untuk memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas serta menekan konversi p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Andika Yudha Harahap, Muhammad Halim Natsir, Cindy Audina Damayanti, Syahputra Wibowo, Danung Nur Adli, Osfar Sjofjan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Brawijaya 2023-03-01
Series:Jurnal Nutrisi Ternak Tropis
Online Access:https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/149
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penggunaan Natural Growth Promotor (NGP) dalam fitobiotik sebagai pengganti Antibiotics Growth Promoters (AGP) sedang gencar digunakan dengan memanfaatkan tanaman obat herbal Indonesia berupa ampas jamu untuk memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas serta menekan konversi pakan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kompleks kalsium dan ampas jamu di dalam ransum pakan itik pada deskripsi diferensisasi leukosit (limfosit, heterofil, monosit, eosinophil, basophil dan rasio H/L).  Materi dalam penelitian menggunakan 120 ekor itik petelur mojosari fase bertelur umur 24 minggu, kandang jenis postal yang secara acak di bagi menjadi enam perlakuan empat ulangan dengan masing-masing lima ekor itik pada setiap perlakuan. Penelitian ini terdiri atas perlakuan: P0 (pakan tanpa perlakuan dan tanpa antibiotik), P1 (pakan tanpa perlakuan dan antibiotik zinc bacitracin 0,25%), P2 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,25%), P3 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,5%), P4 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,75%) dan P5 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 1%). Pakan perlakuan dalam penelitian ini di berikan selama 60 hari. Di akhir masa penelitian, sampel diambil untuk pemeriksaan darah lengkap. Analisis ANOVA oneway digunakan untuk analisis statistik data. Efek signifikan dilanjutkan dengan Duncan sebagai uji lanjut dan data divisualisasikan menggunakan aplikasi prism. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa penambahan kalsium dan ampas jamu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai leukosit dan diferensial leukosit terdiri dari (limfosit, heterofil, monosit, eosinophil, basophil dan rasio H/L). Hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan kompleks kalsium dan ampas jamu di dalam pakan dengan konsentrasi berbeda selama 60 hari tidak berpengaruh terhadap diferensial leukosit itik petelur mojosari, meskipun kondisi tersebut secara fisiologi masih normal.
ISSN:2714-8068
2654-993X