Prediksi dan rekomendasi penanganan kinerja lalu lintas kawasan Exit Tol Ngawen pada tahun 2025 dan 2028

Pembangunan Exit Tol Yogyakarta-Solo di Ngawen yang beroperasi pada tahun 2025 akan berdampak terhadap volume lalu lintas dan mengubah kinerja lalu lintas jalan di sekitarnya. Analisis dampak lalu lintas dilakukan untuk memprediksi besaran volume lalu lintas yang terjadi, membandingkan kinerja ruas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rizal Aprianto, Octa Adithya Ilyas Yunanta, Suprapto Hadi, Frans Tohom
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Sebelas Maret 2025-07-01
Series:Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif
Subjects:
Online Access:https://jurnal.uns.ac.id/region/article/view/90245
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pembangunan Exit Tol Yogyakarta-Solo di Ngawen yang beroperasi pada tahun 2025 akan berdampak terhadap volume lalu lintas dan mengubah kinerja lalu lintas jalan di sekitarnya. Analisis dampak lalu lintas dilakukan untuk memprediksi besaran volume lalu lintas yang terjadi, membandingkan kinerja ruas jalan dan simpang terdampak, serta memberikan rekomendasi peningkatan prasarana lalu lintas. Penelitian ini menggunakan PKJI 2023 untuk menganalisis kinerja ruas jalan dan simpang, yang dipadankan dengan metode trend linier dengan penyeimbangan matriks metode detroit.  Analisis dilakukan dengan membandingkan kinerja jalan pada tahun 2024, pada tahun 2025 (saat pintu tol mulai beroperasi), dam 2028 (3 tahun beroperasi). Kinerja lalu lintas pada saat exit tol ini beroperasi diprediksi kinerja lalu lintas untuk Jalan Jatinom v/c rasio 0,68 nilai LOS E, Jalan Ki Ageng Gribig v/c rasio 0,73 nilai LOS E, kinerja simpang tak bersinyal dengan tundaan rata-rata 10,12 det/smp dengan nilai LOS B. Pada prediksi tahun 2028, Jalan Jatinom memiliki nilai v/c rasio 0,74 nilai LOS E, Jalan Ki Ageng Gribig memiliki nilai v/c rasio 0,86 dengan nilai LOS E, kinerja simpang tak bersinyal dengan tundaan rata-rata 10,75  det/smp dengan nilai LOS C. Berdasarkan prediksi tersebut, rekomendasi terbaik adalah perubahan tipe dan pelebaran ruas jalan, nilai derajat kejenuhan yang lebih baik 225% dari eksisting. Skenario terbaik pada simpang dengan pelebaran pendekat simpang dengan nilai tundaan berkurang 102% persen dengan tingkat pelayanan simpang B.
ISSN:2598-019X