Risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis Pada Masyarakat Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah: Sebuah Literatur Review
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Masyarakat tinggal di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berisiko tinggi untuk terpapar zat berbahaya. Paparan jangka panjang dari zat berbahaya dapat memperburuk kondisi paru-paru dan meningkatkan risiko PPOK...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas 'Aisyiyah Bandung
2025-01-01
|
Series: | Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/553 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menjadi penyebab kematian utama di seluruh
dunia. Masyarakat tinggal di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berisiko tinggi
untuk terpapar zat berbahaya. Paparan jangka panjang dari zat berbahaya dapat
memperburuk kondisi paru-paru dan meningkatkan risiko PPOK. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui jenis gas berbahaya yang paling banyak menimbulkan polusi
udara di TPA dan berkontribusi terhadap risiko terjadinya PPOK. Metode yang digunakan
yaitu literature review dari database Google Scholar dan Sciencedirect dengan kriteria
diterbitkan dalam rentang tahun 2019-2024, full text, yang membahas polusi udara, risiko
PPOK dan tempat pembuangan sampah. Setelah dilakukan screening melalui kata kunci,
judul, kriteria inklusi dan eksklusi serta abstrak didapatkan 3 artikel yang sesuai. Hasil
analisis menunjukkan bahwa masyarakat yang bermukim di area TPA memiliki risiko
mengalami PPOK yang disebabkan oleh zat berbahaya seperti PM (partikulat materi) 2.5,
amonia, dan bioaerosol yang banyak dihasilkan di TPA. Selain itu, bau busuk dari proses
pembusukan berbagai sampah yang ada di TPA terhirup oleh masyarakat setiap harinya
yang tentunya mengganggu kenyamanan Masyarakat sekitar. TPA merupakan sumber
polusi udara yang mengandung polutan. Untuk itu diperlukan peningkatan pemantauan
kesehatan bagi masyarakat seperti pengawasan dan intervensi medis untuk mendeteksi
gejala awal sehingga dapat ditangani dengan tepat.
|
---|---|
ISSN: | 2477-4405 |