Evaluasi Berbagai Tatalaksana Rekonstruktif pada Pasien dengan Defek Besar yang Melibatkan Margin Palpebra Inferior: Kajian Sistematis
Latar Belakang: Palpebra atau kelopak mata berperan dalam melindungi mata dari trauma dan benda asing. Trauma pada palpebra dapat menimbulkan defek. Defek dianggap besar jika melibatkan lebih dari separuh margin palpebra dan dibutuhkan tatalaksana rekonstruktif untuk mengembalikan fungsi dan estetik...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2025-06-01
|
Series: | Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://jikesi.fk.unand.ac.id/index.php/jikesi/article/view/987 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang: Palpebra atau kelopak mata berperan dalam melindungi mata dari trauma dan benda asing. Trauma pada palpebra dapat menimbulkan defek. Defek dianggap besar jika melibatkan lebih dari separuh margin palpebra dan dibutuhkan tatalaksana rekonstruktif untuk mengembalikan fungsi dan estetikanya. Tatalaksana tersebut tidak lepas dari kemungkinan komplikasi yang akan terjadi.
Objektif: Mengevaluasi berbagai tatalaksana pada pasien dengan defek besar yang melibatkan margin palpebra inferior berdasarkan komplikasi yang muncul.
Metode: Penelitian ini merupakan kajian sistematis. Pencarian literatur dilakukan melalui 2 sumber basis data yaitu Pubmed dan Google Scholar dalam rentang publikasi dari tahun 2017-2021. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas yang telah ditentukan. Penelitian ini membahas pilihan tatalaksana rekonstruktif pada pasien dengan defek besar yang melibatkan margin palpebra inferior.
Hasil. Terdapat 2.363 publikasi yang diseleksi hingga tercapai tujuh studi yang akan dikaji. Dari ketujuh studi ditemukan berbagai tatalaksana rekonstruksi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini, seperti penggunaan Smith-Modified Kuhnt szymanowski, flap Tenzel, flap Advancement V-Y, flap Hughes termodifikasi, kombinasi graft kondromukosal nasal dengan flap, serta kombinasi tarsoconjunctival graft dengan myocutaneus flap. Flap tenzel memiliki nol pasien yang mengalami komplikasi.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah flap Tenzel menjadi tatalaksana rekonstruktif terbaik dengan tidak ditemukannya komplikasi pada pasien |
---|---|
ISSN: | 2722-4848 |