Analisis kesalahan siswa SD dalam menyelesaikan soal kombinatorika Gema Lomba Matematika Tahun 2025 berdasarkan teori Newman

Gema Lomba Matematika (GLM) merupakan kompetisi olimpiade matematika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha. Dalam kompetisi ini menyajikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang bertujuan mengasah kemampuan berpik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Gavrila Tamariska, Komang Srie Darmayanti, Putu Sutama, Raphita Yanisari Silalahi, Nyoman Arda Wibawa
Format: Article
Language:English
Published: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Mulawarman 2025-06-01
Series:Primatika
Subjects:
Online Access:https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/primatika/article/view/4780
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gema Lomba Matematika (GLM) merupakan kompetisi olimpiade matematika tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha. Dalam kompetisi ini menyajikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang bertujuan mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa semifinalis GLM tingkat SD tahun 2025 dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi kombinatorika. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dan subjek dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang mencakup masing-masing 2 siswa dengan nilai tertinggi, menengah, dan rendah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara dan analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan utama siswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap konsep yang berkaitan dengan soal. Berdasarkan wawancara, faktor penyebab kesalahan meliputi minimnya pemahaman konsep, ketidakmampuan dalam merancang strategi penyelesaian, serta kepanikan saat mengerjakan soal. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesalahan terjadi pada proses memahami masalah (33%), kesalahan transformasi (17%), kesalahan dalam proses penyelesaian (50%). Analisis ini mengindikasikan bahwa proses berpikir sistematis dan pemahaman konsep menjadi tantangan utama siswa dalam menyelesaikan soal kombinatorika tipe HOTS. Melalui analisis ini diharapkan guru atau pembina dapat melakukan pembinaan yang lebih menekankan pada pemahaman konsep dan latihan penyelesaian soal HOTS.
ISSN:2302-4518
2622-0911