KESESUAIAN TERMOMETER INFRAMERAH DENGAN TERMOMETER AIR RAKSA TERHADAP PENGUKURAN SUHU AKSILA PADA USIA DEWASA MUDA (18-22 TAHUN)

Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pengukuran suhu tubuh yang telah ada saat ini dalam pengaplikasiannya membutuhkan waktu yang relatif cepat dan nyaman. Pengaplikasian tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi saat ini sehingga muncul jenis termometer baru, yaitu termometer in...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhamad Wartono, Buwono Puruhito, Ari Adrianto
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro 2018-05-01
Series:Jurnal Kedokteran Diponegoro
Subjects:
Online Access:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/21471
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pengukuran suhu tubuh yang telah ada saat ini dalam pengaplikasiannya membutuhkan waktu yang relatif cepat dan nyaman. Pengaplikasian tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi saat ini sehingga muncul jenis termometer baru, yaitu termometer inframerah. Namun, dalam penggunaannya perlu adanya kesesuaian dengan termometer pendahulunya, yaitu termometer raksa. Berdasarkan penelitian sebelumnya, termometer inframerah telah dilakukan uji kesesuaian dengan termometer digital dan hasilnya masih menunjukkan batas kesalahan cukup besar. Oleh karena itu, termometer inframerah perlu dilakukan uji kesesuaian dengan termometer raksa. Tujuan Mengetahui kesesuaian tipe termometer inframerah dan termometer raksa terhadap pengukuran suhu aksila pada usia dewasa muda (18-22 tahun). Metode Penelitian cross sectional dilaksanakan di gedung B lantai 1 ruang BBDM di bulan Juni 2017 dengan sampel penelitian sebanyak 32 mahasiswa (n=32). Pengukuran suhu dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap termometer inframerah dan termometer raksa pada tiap sampel. Uji korelasi yang digunakan adalah uji Interclass Correlation Coefficient (ICC) for Absolute Agreementyang dianggap sangat baik apabila nilai ICC ≥ 0,8. Hasil Pada penelitian didapatkan nilai rerata suhu tubuh dengan menggunakan termometer inframerah dan termometer raksa sebesar 37,09 ± 0,470C dan 36,34 ± 0,410C. Hasil analisis menunjukkan rata‐rata kesepakatan antar rater sebesar 0,400 (40%) sedangkan untuk satu orang rater konsistensinya adalah 0,250 (25%) yang menunjukkan konsistensi kesesuaian antara kedua alat “kurang dari sedang” sesuai dengan interpretasi nilai ICC. Kesimpulan Terdapat ketidaksesuaian termometer raksa dengan termometer inframerah terhadap pengukuran suhu aksila pada usia dewasa muda (18-22 tahun).
ISSN:2540-8844