Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation

Penelitian ini akan membandingkan dua algoritma klasifikasi yaitu K-Nearest Neighbour dan Naive Bayes Classifier pada data-data aktivitas status gunung berapi yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk validasi data menggunakan k-fold cross validation. Dalam penentuan status gunung berapi pusat vulkanol...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Firman Tempola, Miftah Muhammad, Amal Khairan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2018-10-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Subjects:
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/983
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1839640085277966336
author Firman Tempola
Miftah Muhammad
Amal Khairan
author_facet Firman Tempola
Miftah Muhammad
Amal Khairan
author_sort Firman Tempola
collection DOAJ
description Penelitian ini akan membandingkan dua algoritma klasifikasi yaitu K-Nearest Neighbour dan Naive Bayes Classifier pada data-data aktivitas status gunung berapi yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk validasi data menggunakan k-fold cross validation. Dalam penentuan status gunung berapi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi melakukan dengan dua hal yaitu pengamatan visual dan faktor kegempaan. Pada penelitian ini dalam melakukan klasifikasi aktivitas gunung berapi menggunakan faktor kegempaan. Ada 5 kriteria yang digunakan dalam melakukan klasifikasi yaitu empat faktor kegempaan diantaranya gempa vulkanik dangkal, gempa tektonik jauh, gempa vulkanik dalam, gempa hembusan dan ditambah satu kriteria yaitu status sebelumnya. Ada 3 status yang di yang diklasifikasi yaitu normal, waspada dan siaga. Hasil penelitian yang dibagi kedalam 3 fold disetiap metode klasifikasi didapat perbandingan akurasi sistem rata-rata tertinggi pada k-nn 63,68 % dengan standar deviasi 7,47 %. Sedangkan dengan menggunakan naive bayes didapat rata-rata akurasi sebesar 79,71 % dengan standar deviasi 3,55 %. Selain itu, penggunaan naive bayes jaraknya akurasi lebih dekat dibandingan dengan k-nn.   Abstract This research will compare two classification algorithms that are K-Nearest Neighbors and Naive Bayes Classifier on data of volcanic status activity in Indonesia. While for data validation use k-fold cross validation. In determining the status of volcanology center volcanology and geological disaster mitigation to do with two things: visual observation and seismic factors. In this research in doing the classification of volcanic activity using earthquake factor. There are 5 criteria used in the classification of four seismic factors such as shallow volcanic earthquakes, distant tectonic earthquakes, volcanic earthquakes in the earthquake, blast and plus one criterion that is the previous status. There are 3 statuses in which are classified ie normal, alert and alert. The results of the study are divided into 3 fold in each classification method obtained comparison of the highest average system accuracy at 63.68% k-nn with a standard deviation of 7.47%. While using naive bayes obtained an average accuracy of 79.71% with a standard deviation of 3.55%. In addition, the use of naive bayes is closer to the accuracy of k-nn.
format Article
id doaj-art-6e2dcd540ccd4f5ca7b6e7b42e0cee91
institution Matheson Library
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
publishDate 2018-10-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj-art-6e2dcd540ccd4f5ca7b6e7b42e0cee912025-07-03T19:14:25ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792018-10-015510.25126/jtiik.201855983342Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross ValidationFirman Tempola0Miftah Muhammad1Amal Khairan2Teknik Informatika, Universitas Khairun TernateTeknik Elektro, Universitas Khairun TernateTeknik Informatika, Universitas Khairun TernatePenelitian ini akan membandingkan dua algoritma klasifikasi yaitu K-Nearest Neighbour dan Naive Bayes Classifier pada data-data aktivitas status gunung berapi yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk validasi data menggunakan k-fold cross validation. Dalam penentuan status gunung berapi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi melakukan dengan dua hal yaitu pengamatan visual dan faktor kegempaan. Pada penelitian ini dalam melakukan klasifikasi aktivitas gunung berapi menggunakan faktor kegempaan. Ada 5 kriteria yang digunakan dalam melakukan klasifikasi yaitu empat faktor kegempaan diantaranya gempa vulkanik dangkal, gempa tektonik jauh, gempa vulkanik dalam, gempa hembusan dan ditambah satu kriteria yaitu status sebelumnya. Ada 3 status yang di yang diklasifikasi yaitu normal, waspada dan siaga. Hasil penelitian yang dibagi kedalam 3 fold disetiap metode klasifikasi didapat perbandingan akurasi sistem rata-rata tertinggi pada k-nn 63,68 % dengan standar deviasi 7,47 %. Sedangkan dengan menggunakan naive bayes didapat rata-rata akurasi sebesar 79,71 % dengan standar deviasi 3,55 %. Selain itu, penggunaan naive bayes jaraknya akurasi lebih dekat dibandingan dengan k-nn.   Abstract This research will compare two classification algorithms that are K-Nearest Neighbors and Naive Bayes Classifier on data of volcanic status activity in Indonesia. While for data validation use k-fold cross validation. In determining the status of volcanology center volcanology and geological disaster mitigation to do with two things: visual observation and seismic factors. In this research in doing the classification of volcanic activity using earthquake factor. There are 5 criteria used in the classification of four seismic factors such as shallow volcanic earthquakes, distant tectonic earthquakes, volcanic earthquakes in the earthquake, blast and plus one criterion that is the previous status. There are 3 statuses in which are classified ie normal, alert and alert. The results of the study are divided into 3 fold in each classification method obtained comparison of the highest average system accuracy at 63.68% k-nn with a standard deviation of 7.47%. While using naive bayes obtained an average accuracy of 79.71% with a standard deviation of 3.55%. In addition, the use of naive bayes is closer to the accuracy of k-nn. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/983Gunung berapiknnnaive bayesk-fold cross validation
spellingShingle Firman Tempola
Miftah Muhammad
Amal Khairan
Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Gunung berapi
knn
naive bayes
k-fold cross validation
title Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
title_full Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
title_fullStr Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
title_full_unstemmed Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
title_short Perbandingan Klasifikasi Antara KNN dan Naive Bayes pada Penentuan Status Gunung Berapi dengan K-Fold Cross Validation
title_sort perbandingan klasifikasi antara knn dan naive bayes pada penentuan status gunung berapi dengan k fold cross validation
topic Gunung berapi
knn
naive bayes
k-fold cross validation
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/983
work_keys_str_mv AT firmantempola perbandinganklasifikasiantaraknndannaivebayespadapenentuanstatusgunungberapidengankfoldcrossvalidation
AT miftahmuhammad perbandinganklasifikasiantaraknndannaivebayespadapenentuanstatusgunungberapidengankfoldcrossvalidation
AT amalkhairan perbandinganklasifikasiantaraknndannaivebayespadapenentuanstatusgunungberapidengankfoldcrossvalidation