ANALISIS PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) DI KALURAHAN SRIHARDONO KAPANEWON PUNDONG KABUPATEN BANTUL
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan menetapkan kebijakan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tingkat desa. Kalurahan Srihardono merupakan Kalurahan yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Kapanewon Pundong. Oleh karena it...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
universitas jenderal achmad yani
2025-06-01
|
Series: | Jurnal Caraka Prabu |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal-caraka-prabu/article/view/3741 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan menetapkan kebijakan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tingkat desa. Kalurahan Srihardono merupakan Kalurahan yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Kapanewon Pundong. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganaliss implementasi pogram pembangunan RTLH di Kalurahan Srihardono menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori dari Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn tentang keberhasilan implementasi program yang dipengaruhi oleh indikator ukuran dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi, ciri badan pelaksana, kondisi sosial ekonomi politik dan sikap badan pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan implementasi program pembangunan RTLH di Kalurahan Srihardono secara tujuan sasaran telah disusun secara jelas dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Komunikasi berjalan efektif, baik dari segi sosialisasi kepada masyarakat maupun koordinasi antar pelaksana program. Struktur birokrasi pelaksana tertata dengan baik dan saling mendukung. Sikap para pelaksana mencerminkan komitmen yang tinggi, kepedulian yang berkelanjutan, serta sikap terbuka terhadap suara masyarakat. Namun dari aspek sumber daya dan kondisi lingkungan sosial menjadi hambatan utama. Sumber daya dari aspek finansial dan tenaga kerja masih belum dapat terpenuhi dan aspek kondisi sosial berupa partisipasi masyarakat masih kurang.
|
---|---|
ISSN: | 2597-4890 2746-4741 |