Analisis Sentimen Masyarakat Jakarta Terhadap Kebijakan Perluasan Dan Perpanjangan Ganjil Genap di Media Sosial Twitter

Sosial media kini telah menjadi budaya baru dalam rutinitas sehari-hari. Sosial media hadir sebagai wadah untuk berbagi informasi. Namun dalam perkembangannya, sosial media bukan lagi sekedar berbagi informasi tapi sebagai wadah menyampaikan pendapat, kritik, saran dan komplain kepada instansi terte...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nur Sucahyo, Lela Nurlaela, Robbi Rekto Waryono
Format: Article
Language:English
Published: LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin 2021-03-01
Series:Jurnal Teknologi Informatika & Komputer
Online Access:https://journal.thamrin.ac.id/index.php/jtik/article/view/506
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sosial media kini telah menjadi budaya baru dalam rutinitas sehari-hari. Sosial media hadir sebagai wadah untuk berbagi informasi. Namun dalam perkembangannya, sosial media bukan lagi sekedar berbagi informasi tapi sebagai wadah menyampaikan pendapat, kritik, saran dan komplain kepada instansi tertentu. Data Badan Pusat Statistik  DKI Jakarta tahun 2016, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar sebanyak 11.839.921 unit dengan jumlah sebanyak itu jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan pembangunan jalan yang signifikan maka kemacetan akan bertambah parah setiap tahunnya di DKI Jakarta. Dengan penerapan kebijakan ganjil genap diharapkan kemacetan dapat berkurang dan masyarakat berlaih menggunakan transportasi umum yang telah tersedia. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa sentimen masyarakat berupa respon postif, netral atau negatif pada media sosial twitter. Algoritma Naïve Bayes Classifier digunakan untuk mengklasifikasikan ke dalam sentimen positif, netral dan negative. Data diperoleh dengan cara crawling pada media sosial twitter pada bulan maret sampai mei 2019. Hasil penelitian memperoleh data sebanyak 3117 baris kemudian diprosentasekan menjadi 5.38% sentiment positif 14.54% sentimen negatif dan 80.08% sentimen netral. Dengan hasil tersebut, sentimen netral mendominasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu respon masyarakat yang cenderung tidak peduli terhadap kebijakan ganjil genap dan proses pengambilan data dilakukan pada saat ganjil genap tidak menjadi trending. Â
ISSN:2656-9957
2622-8475