Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia

Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun -temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal, seseorang dikatakan mengalami hiperurise...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wilbert Waldo Utomo, Chrismis Novalina Ginting, Linda Chiuman, Andika Zayani Tambunan, Widya Pasca Amir
Format: Article
Language:Indonesian
Published: UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin 2024-12-01
Series:An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Online Access:https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/15505
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1839634313292808192
author Wilbert Waldo Utomo
Chrismis Novalina Ginting
Linda Chiuman
Andika Zayani Tambunan
Widya Pasca Amir
author_facet Wilbert Waldo Utomo
Chrismis Novalina Ginting
Linda Chiuman
Andika Zayani Tambunan
Widya Pasca Amir
author_sort Wilbert Waldo Utomo
collection DOAJ
description Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun -temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal, seseorang dikatakan mengalami hiperurisemia bila kadar asam urat dalam darah melebihi kadar asam urat normal, hiperurisemia menjadi permasalahan seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antidiabetes, antihiperkolesterolemia, antihipertensi, antimikroba, menurunkan demam, dan nyeri sendi, pada penelitian sebelumnya, ekstrak daun belimbing wuluh diketahui memiliki aktivitas antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap gambaran histopatologi dan fungsi ginjal tikus model hiperurisemia. Jenis penelitin ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pre and post test control group design. Sampel penelitian ini menggunkan hewan uji tikus galur wistar dengan jumlah sampel sebanyak 25 ekor tikus yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan kelompok 1 sebagai kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok 2 diberikan alopurinol, kelompok 3 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 100 mg, kelompok 4 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 500 mg dan kelompok 5 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 800 mg. Hasil penlitian menunjukkan pada ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) positif mengandung senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, saponin dan flavonoid. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia dimana terdapat penurunan pada kadar kreatin setelah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) p-value < 0,05. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berpengaruh dalam memperbaiki kerusakan glumerolus ginjal tikus model Hiperurisemia. Dosis ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang paling efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia adalah dosis 800 mg/KgBB/Hari
format Article
id doaj-art-3b10b9dbe7ba44c19e31ddacf461184e
institution Matheson Library
issn 2442-4986
language Indonesian
publishDate 2024-12-01
publisher UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
record_format Article
series An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
spelling doaj-art-3b10b9dbe7ba44c19e31ddacf461184e2025-07-10T06:39:37ZindUPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari BanjarmasinAn-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat2442-49862024-12-0111222223110.31602/ann.v11i2.155056508Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemiaWilbert Waldo Utomo0Chrismis Novalina Ginting1Linda Chiuman2Andika Zayani Tambunan3Widya Pasca Amir4Universitas Prima IndonesiaUPIUPIUPIUPIPenggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun -temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal, seseorang dikatakan mengalami hiperurisemia bila kadar asam urat dalam darah melebihi kadar asam urat normal, hiperurisemia menjadi permasalahan seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antidiabetes, antihiperkolesterolemia, antihipertensi, antimikroba, menurunkan demam, dan nyeri sendi, pada penelitian sebelumnya, ekstrak daun belimbing wuluh diketahui memiliki aktivitas antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap gambaran histopatologi dan fungsi ginjal tikus model hiperurisemia. Jenis penelitin ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pre and post test control group design. Sampel penelitian ini menggunkan hewan uji tikus galur wistar dengan jumlah sampel sebanyak 25 ekor tikus yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan kelompok 1 sebagai kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok 2 diberikan alopurinol, kelompok 3 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 100 mg, kelompok 4 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 500 mg dan kelompok 5 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 800 mg. Hasil penlitian menunjukkan pada ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) positif mengandung senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, saponin dan flavonoid. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia dimana terdapat penurunan pada kadar kreatin setelah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) p-value < 0,05. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berpengaruh dalam memperbaiki kerusakan glumerolus ginjal tikus model Hiperurisemia. Dosis ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang paling efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia adalah dosis 800 mg/KgBB/Harihttps://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/15505
spellingShingle Wilbert Waldo Utomo
Chrismis Novalina Ginting
Linda Chiuman
Andika Zayani Tambunan
Widya Pasca Amir
Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
title Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
title_full Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
title_fullStr Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
title_full_unstemmed Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
title_short Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia
title_sort pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh averrhoa bilimbi l terhadap histopatologi dan fungsi ginjal tikus model hiperurisemia
url https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/15505
work_keys_str_mv AT wilbertwaldoutomo pengaruhpemberianekstrakdaunbelimbingwuluhaverrhoabilimbilterhadaphistopatologidanfungsiginjaltikusmodelhiperurisemia
AT chrismisnovalinaginting pengaruhpemberianekstrakdaunbelimbingwuluhaverrhoabilimbilterhadaphistopatologidanfungsiginjaltikusmodelhiperurisemia
AT lindachiuman pengaruhpemberianekstrakdaunbelimbingwuluhaverrhoabilimbilterhadaphistopatologidanfungsiginjaltikusmodelhiperurisemia
AT andikazayanitambunan pengaruhpemberianekstrakdaunbelimbingwuluhaverrhoabilimbilterhadaphistopatologidanfungsiginjaltikusmodelhiperurisemia
AT widyapascaamir pengaruhpemberianekstrakdaunbelimbingwuluhaverrhoabilimbilterhadaphistopatologidanfungsiginjaltikusmodelhiperurisemia