Meningkatkan Sosio-emosional Calon Konselor Sebaya melalui Clay Therapy
Remaja adalah periode transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa dengan berbagai perubahan fisik, emosional, dan sosial. Masalah seperti perilaku kekerasan dan bullying sering muncul karena ketegangan yang dialami remaja. Salah satu solusi adalah melalui peer counselor yang dapat membantu remaja m...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2024-08-01
|
Series: | Khidmat |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.umrah.ac.id/index.php/khidmat/article/view/7022 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Remaja adalah periode transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa dengan berbagai perubahan fisik, emosional, dan sosial. Masalah seperti perilaku kekerasan dan bullying sering muncul karena ketegangan yang dialami remaja. Salah satu solusi adalah melalui peer counselor yang dapat membantu remaja mengelola diri dan emosi dengan baik. Clay therapy adalah salah satu intervensi yang efektif untuk pengelolaan sosio-emosional. Terapi ini membantu remaja mengekspresikan emosi mereka, memperbaiki hubungan interpersonal, dan mengurangi ketegangan. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan model Participatory Action Research (PAR) menunjukkan bahwa 73.3% remaja sangat puas dengan kegiatan ini karena mereka dapat mengekspresikan emosi yang dipendam. Clay therapy membantu calon peer counselor untuk mengekspresikan diri secara positif, mengurangi emosi negatif, dan meningkatkan kepercayaan diri. Tanah liat memungkinkan remaja untuk memvisualisasikan pengalaman dan emosi secara simbolis, mengembangkan kesabaran, fokus, dan keterampilan sosio-emosional seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pelatihan ini tidak hanya mendukung perkembangan pribadi remaja tetapi juga meningkatkan kualitas dukungan yang dapat mereka berikan sebagai peer counselor. Setelah pelatihan, remaja merasa lega karena mereka bisa membagikan emosi yang selama ini dipendam, sehingga dapat berdamai dengan diri sendiri dan menjalin hubungan yang lebih sehat. |
---|---|
ISSN: | 3063-5527 3063-4563 |