FAKTOR – FAKTOR PREDIKTOR MORTALITAS SEPSIS DAN SYOK SEPSIS DI ICU RSUP DR KARIADI

LatarBelakang : Sepsis dan syok sepsis merupakan suatu sindroma kompleks dan multifaktorial, yang insidensi, morbiditas, dan mortalitasnya masih tinggi di dunia. Faktor - faktor yang mempengaruhi dan memperberat perjalanan penyakit sepsis diantaranya usia, jenis kelamin, fokus infeksi, skor APACHE I...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Astrid Vivianni, Nur Farhanah
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro 2016-11-01
Series:Jurnal Kedokteran Diponegoro
Subjects:
Online Access:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/14246
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:LatarBelakang : Sepsis dan syok sepsis merupakan suatu sindroma kompleks dan multifaktorial, yang insidensi, morbiditas, dan mortalitasnya masih tinggi di dunia. Faktor - faktor yang mempengaruhi dan memperberat perjalanan penyakit sepsis diantaranya usia, jenis kelamin, fokus infeksi, skor APACHE II, skor qSOFA, jumlah leukosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit, kadar glukosa, kadar albumin, kadar kreatinin serum, sistolik, denyut jantung, laju pernafasan, PaO2/FiO2, dan komorbid. Tujuan : Mengetahui faktor – faktor prediktor mortalitas sepsis dan syok sepsis Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode kasus kontrol yang dilakukan mulai April-Mei 2016. Kasus adalah penderita sepsis dan syok sepsis yang meninggal setelah dirawat di ICU RSUP Dr. Kariadi, sedangkan kontrol adalah penderita sepsis dan syok sepsis yang bertahan hidup setelah dirawat di ICU atau bangsal RSUP Dr. Kariadi. Data diambil dari catatan medik pasien dan kemudian dianalisis menggunakan univariat dan bivariat dengan SPSS 21. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan 40 pasien sebagai kasus dan 7 pasien sebagai kontrol. Setelah dilakukan uji Fisher’s exact diperoleh nilai kemaknaan hubungan antara variabel dengan kematian sebagai berikut : usia (p = 0.553 [OR = 1.346]), jenis kelamin (p = 0.623 [OR = 1.091]), fokus infeksi (p = 0.285 [OR = 2.222]), skor APACHE II (p = 0.488 [OR = 2.056]), skor qSOFA (p = 0.501 [OR = 0.667]), jumlah leukosit (p = 0.291 [OR = 2.250]), kadar hemoglobin dan hematokrit (p = 0.473 [OR = 0.5]), jumlah trombosit (p = 0.574 [OR = 1.206]), kadar glukosa (p = 0.394 [OR = 1.750]), kadar albumin (p = 0.357), kadar kreatinin serum (p = 0.606 [OR = 0.831]), sistolik (p = 0.190 [OR = 3.056]), denyut jantung (p = 0.525 [OR = 0.75]), laju pernafasan (p = 0.499 [OR = 1.393]), PaO2/FiO2 (p = 0.426 [OR = 1.630]), dan komorbid (p = 0.660 [OR = 0.786]). Kesimpulan : Variabel yang diteliti tidak berhubungan bermakna dengan kejadian kematian pada sepsis maupun syok sepsis. Hasil ini memiliki kelemahan berupa jumlah sampel yang sedikit sehingga tidak dapat mewakili populasi. Selain itu ada beberapa variabel lain yang diperkirakan berpotensi menjadi prediktor mortalitas sepsis maupun syok sepsis tetapi tidak diteliti karena keterbatasan data.
ISSN:2540-8844