Shilaturrahim Sebagai Upaya Menyambungkan Tali yang Terputus

ABSTRAK Di dalam al-Qur’an kata taqwa dan shilaturrahim selalu dirangkai, itu artinya shilaturrahim merupakan salah satu karakteristik bagi orang-orang yang beriman. Shilaturrahim memiliki makna yang sangat universal yaitu segala perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain baik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Istianah Istianah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus 2018-03-01
Series:Riwayah: Jurnal Studi Hadis
Subjects:
Online Access:https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3143
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK Di dalam al-Qur’an kata taqwa dan shilaturrahim selalu dirangkai, itu artinya shilaturrahim merupakan salah satu karakteristik bagi orang-orang yang beriman. Shilaturrahim memiliki makna yang sangat universal yaitu segala perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain baik berbentuk material maupun moral, dan tidak mengenal batas waktu dan bentuk, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa yang dinamakan shilaturrahim adalah jika diputus hubungan rahimnya maka ia menyambungnya. Jadi shilaturrahim tidak sekedar datang berkunjung ke rumah tetangga atau saudara untuk meminta maaf. Namun shilaturrahim adalah sebuah komunkasi tinggi yang dilandasi iman kepada Allah. Dengan saling menyayangi, menghormati sesama umat manusia, karena ketika sudah tidak ada lagi kasih sayang, maka yang terjadi adalah pertengkaran dan permusuhan. Dalam kehidupan yang singkat ini teruslah untuk selalu menaburkan kebaikan di muka bumi, merajut kasih sayang kepada sesama tanpa melihat tingkat posisi, kedudukan, dan status sosial. Kasih sayang itu tentunya harus diberikan untuk seluruh umat manusia yang di temui di muka bumi.
ISSN:2460-755X
2502-8839