Hubungan Jamuan Makan dan Beban Simbolik Pada Ibadah Rumah

Penelitian ini mengangkat masalah partisipasi jemaat dalam ibadah rumah tangga, khususnya keterkaitan antara kondisi ekonomi dan kebiasaan sosial dalam praktik keramahtamahan. Subjek penelitian adalah Jemaat Syalom Kantaman di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Agrilivita Doloy, Edison Frans, Juan Erwin Pohan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai 2025-06-01
Series:Visio Dei
Subjects:
Online Access:https://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/view/522
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini mengangkat masalah partisipasi jemaat dalam ibadah rumah tangga, khususnya keterkaitan antara kondisi ekonomi dan kebiasaan sosial dalam praktik keramahtamahan. Subjek penelitian adalah Jemaat Syalom Kantaman di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kesiapan jemaat menerima pelaksanaan ibadah di rumah, serta apakah kebiasaan menyediakan jamuan makan memiliki peran moderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel berjumlah 30 orang yang dipilih secara purposif dari anggota jemaat aktif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner skala Likert, dan dianalisis dengan regresi linear sederhana serta uji moderasi menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesiapan jemaat. Namun, ketika kebiasaan menyediakan jamuan makan dimasukkan sebagai variabel moderator, pengaruh kondisi ekonomi menjadi lebih nyata secara statistik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tekanan sosial yang muncul dari norma keramahtamahan lebih berperan dibandingkan realitas ekonomi dalam menentukan kesiapan jemaat. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pastoral dan liturgis yang lebih kontekstual dan membebaskan.
ISSN:2685-4015
2685-3795