Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)

The Malacca Strait is a strategic waterway for Indonesia as it serves as an international shipping route connecting East Asia with the Middle East and Europe. In addition, the Malacca Strait also has great potential for natural resources, such as oil and gas as well as fish and other marine products...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hendra Hendra, Widodo Setiyo Pranowo, Choirul Umam, Ferian Azhari, Agustinus Agustinus
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2024-03-01
Series:Jurnal Kelautan Tropis
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/20780
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1839640500866383872
author Hendra Hendra
Widodo Setiyo Pranowo
Choirul Umam
Ferian Azhari
Agustinus Agustinus
author_facet Hendra Hendra
Widodo Setiyo Pranowo
Choirul Umam
Ferian Azhari
Agustinus Agustinus
author_sort Hendra Hendra
collection DOAJ
description The Malacca Strait is a strategic waterway for Indonesia as it serves as an international shipping route connecting East Asia with the Middle East and Europe. In addition, the Malacca Strait also has great potential for natural resources, such as oil and gas as well as fish and other marine products. This study aims to describe the Thermocline Layer in the Malacca Strait based on Marine Copernicus Data in 2020 with a depth of up to 1000 meters. The temperature data was visualized using ODV 5.5.2 software. The results of processing the Marine Copernicus Temperature Data in 2020 in the Malacca Strait with a depth of up to 1000 meters show that the thermocline boundary varies each season. In the western season, the thermocline boundary is at a depth between 11 meters to 131 meters, in the first transitional season, it is at a depth between 22 meters to 131 meters, in the eastern season, it is at a depth between 56 meters to 156 meters, and in the second transitional season, it is at a depth between 78 meters to 131 meters.   Bagian Selat Malaka adalah perairan yang strategis bagi Indonesia karena menjadi jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Asia Timur dengan Timur Tengah dan Eropa. Selain itu, Selat Malaka juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak dan gas bumi serta ikan dan hasil laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Lapisan Termoklin di Perairan Selat Malaka berdasarkan Data Marine Copernicus tahun 2020 dengan kedalaman sampai 1000 meter. Data Temperatur diolah dan dianalisis menggunakan software ODV 5.5.2. Hasil pengolahan Data Temperatur Marine Copernicus tahun 2020 di Perairan Selat Malaka dengan kedalaman mencapai 1000 meter dengan batas termoklin setiap musim dimana pada Musim barat batas termoklin berada pada kedalaman antara 11 meter sampai dengan 131 meter, Musim Peralihan I batas termoklin berada pada kedalaman antara 22 meter sampai dengan 131 meter, Musim Timur batas termoklin berada peda kedalaman antara 56 meter sampai dengan 156 meter dan Musim Peralihan II batas termoklin berada pada kedalaman antara 78 meter sampai dengan 131 meter.
format Article
id doaj-art-0040b2e3f30f4578b5703b9b74ff9a59
institution Matheson Library
issn 1410-8852
2528-3111
language Indonesian
publishDate 2024-03-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Jurnal Kelautan Tropis
spelling doaj-art-0040b2e3f30f4578b5703b9b74ff9a592025-07-03T13:06:31ZindDiponegoro UniversityJurnal Kelautan Tropis1410-88522528-31112024-03-0127112112810.14710/jkt.v27i1.207809112Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)Hendra Hendra0https://orcid.org/0000-0002-7510-9436Widodo Setiyo Pranowo1https://orcid.org/0000-0002-5798-4181Choirul Umam2https://orcid.org/0000-0002-2007-239XFerian Azhari3https://orcid.org/0000-0002-1405-1242Agustinus Agustinus4https://orcid.org/0000-0002-8940-6044Program Studi Magister Oseanografi, Direktorat Pascasarjana, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, IndonesiaProgram Studi Magister Oseanografi, Direktorat Pascasarjana, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, IndonesiaProgram Studi Magister Oseanografi, Direktorat Pascasarjana, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, IndonesiaProgram Studi Magister Oseanografi, Direktorat Pascasarjana, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, IndonesiaProgram Studi Magister Oseanografi, Direktorat Pascasarjana, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, IndonesiaThe Malacca Strait is a strategic waterway for Indonesia as it serves as an international shipping route connecting East Asia with the Middle East and Europe. In addition, the Malacca Strait also has great potential for natural resources, such as oil and gas as well as fish and other marine products. This study aims to describe the Thermocline Layer in the Malacca Strait based on Marine Copernicus Data in 2020 with a depth of up to 1000 meters. The temperature data was visualized using ODV 5.5.2 software. The results of processing the Marine Copernicus Temperature Data in 2020 in the Malacca Strait with a depth of up to 1000 meters show that the thermocline boundary varies each season. In the western season, the thermocline boundary is at a depth between 11 meters to 131 meters, in the first transitional season, it is at a depth between 22 meters to 131 meters, in the eastern season, it is at a depth between 56 meters to 156 meters, and in the second transitional season, it is at a depth between 78 meters to 131 meters.   Bagian Selat Malaka adalah perairan yang strategis bagi Indonesia karena menjadi jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Asia Timur dengan Timur Tengah dan Eropa. Selain itu, Selat Malaka juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak dan gas bumi serta ikan dan hasil laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Lapisan Termoklin di Perairan Selat Malaka berdasarkan Data Marine Copernicus tahun 2020 dengan kedalaman sampai 1000 meter. Data Temperatur diolah dan dianalisis menggunakan software ODV 5.5.2. Hasil pengolahan Data Temperatur Marine Copernicus tahun 2020 di Perairan Selat Malaka dengan kedalaman mencapai 1000 meter dengan batas termoklin setiap musim dimana pada Musim barat batas termoklin berada pada kedalaman antara 11 meter sampai dengan 131 meter, Musim Peralihan I batas termoklin berada pada kedalaman antara 22 meter sampai dengan 131 meter, Musim Timur batas termoklin berada peda kedalaman antara 56 meter sampai dengan 156 meter dan Musim Peralihan II batas termoklin berada pada kedalaman antara 78 meter sampai dengan 131 meter.https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/20780lapisan termoklintemperaturselat malakamusiman
spellingShingle Hendra Hendra
Widodo Setiyo Pranowo
Choirul Umam
Ferian Azhari
Agustinus Agustinus
Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
Jurnal Kelautan Tropis
lapisan termoklin
temperatur
selat malaka
musiman
title Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
title_full Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
title_fullStr Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
title_full_unstemmed Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
title_short Analisa Lapisan Termoklin Musiman Di Perairan Indonesia (Studi Kasus Selat Malaka)
title_sort analisa lapisan termoklin musiman di perairan indonesia studi kasus selat malaka
topic lapisan termoklin
temperatur
selat malaka
musiman
url https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt/article/view/20780
work_keys_str_mv AT hendrahendra analisalapisantermoklinmusimandiperairanindonesiastudikasusselatmalaka
AT widodosetiyopranowo analisalapisantermoklinmusimandiperairanindonesiastudikasusselatmalaka
AT choirulumam analisalapisantermoklinmusimandiperairanindonesiastudikasusselatmalaka
AT ferianazhari analisalapisantermoklinmusimandiperairanindonesiastudikasusselatmalaka
AT agustinusagustinus analisalapisantermoklinmusimandiperairanindonesiastudikasusselatmalaka